Minggu, 22 Januari 2012

Semu


Malam selalu bisa menjadikan ku terbuai dalam pejaman mata... tapi kini tidak untukku. Terjaga dalam malam yang panjang rasanya berbeda, dan perbedaan ku semakin terlihat ketika ku tahu, ku sadar, bahwa aku berada di sisimu..
Dan entah apa yang membuatku mengikuti setiap kerlipan matamu, meski pernah suatu kali kau menyakitiku dengan mata indah itu.
Dan entah apa yang membuatku mau bergelung di dalam dekapmu, meski pernah kau mengusirku dari dekap hangatmu.

Malam itu, aku terbuai, seolah aku mengulang cerita yang sebenarnya tak ingin ku ulang. Aku mencoba mencari kendali ku, tapi lagi-lagi kau berhasil membuatku hanyut dalam belai semu mu itu...
Aku tercekat, ketika kau berhasil mendekap erat tubuhku, aku diam, aku mencoba untuk berpikir, tapi kau selalu membuatku tak bisa mengerti, kenapa masih saja ada..... ada kau, disini.

Kau urai semua cerita, dari bagian demi bagian, menghidupkan perasaan yang pernah mati. Membuatku bergidik, aku tidak tahu apa yang kurasakan...
Tapi aku pun tahu, tak ingin lagi ku ukir cerita, tak ingin lagi merasakan perihnya lukamu.. Dan sepertinya kau mengerti apa yang ku pikirkan. Ku biarkan kamu membaca semua pikiranku, selagi aku dan kamu, bergelut dalam malam yang tak pernah suci. Ah... kamu pun berhasil.

Tangisku pecah, hatiku bergejolak kencang. Rindukah aku? Perasaan apa ini? Ku coba melihat ke dalam dua matamu, kau membalasnya dalam. Aku memejamkan mata, kau membelaiku lembut sambil membisikkan rindu. Apa ini Tuhan? Mengapa masih saja aku bisa merasakannya..

Malam itu.. aku terjaga sadar, seolah aku tidak ingin merasakan pagi.. atau mungkin aku tak ingin kembali pada kenyataan. Begitupun ia, masih saja mengulur waktu untuk memiliki dalam semalam. Dan dengan jelas ku dengar, " Kamu hanya milik ku seorang"

mmhhh...Semu...

0 komentar:

Posting Komentar